Kamis, 07 Juli 2022

Teknik Penambalan ART (Atraumatic Restorative Treatment)

Bahan Glass Ionomere Cement

Tindakan penambalan gigi dengan teknik ART memiliki dua prinsip:

  1. Menghilangkan lesi karies menggunakan instrumen genggam (hand instrument)
  2. Mengembalikan bentuk kavita menggunakan bahan restorasi yang menempel pada gigi.

A. Indikasi dan Kontra Indikasi Penambalan ART

  • Indikasi:
    • Hanya pada gigi dengan kavita yang kecil (karies email maupun dentin);
    • kavitanya dapat diakses menggunakan instrumen genggam (hand instrument).
  • Kontra Indikasi
    • Pada gigi dengan karies mencapai pulpa;
    • karies gigi yang disertai pembengkakan (abses);
  • karies gigi dengan rasa sakit untuk waktu yang lama (riwayat inflamasi pulpa yang kronis).
Karies Email Dan Karies Dentin 


Lokasi Karies Gigi


B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penambalan gigi ART adalah Sebagai berikut:

Alat

  1. Oral Diagnostik set
  2. Agate Spatel
  3. Papper Pad
  4. Flastis Filling Instrument
  5. Celluloid Strip

Bahan

  1. Bahan Glass Ionomere Cement (GIC) ART yang terdiri dari Liquid dan Powder
  2. Dentin Conditioner
  3. Varnish
  4. vaseline (coccoa butter)
  5. catton roll
  6. Alkohol
  7. EDTA untuk desinfeksi kavita

C. Cara Penambalan Gigi dengan Tekhnik ART

Preparasi

  • Preparasi lubang gigi jaringan karies dibersihkan dengan excavator sampai tak ada lagi dentin lunak, untuk memudahkan pembersihan lubang sekali-kali dibasahi, keringkan lubang.
  • Setelah preparasi selesai pasien dianjurkan oklusi untuk melihat kontak lubang.
  • Pemberian dentin conditioner yaitu 1 tetes liquid + tetes air dibasahi pada cotton pellet dan dioleskan pada kavita yang sudah disiapkan selama 10 – 15 detik. Maksud pemberian ini adalah agar keadaan lembab sesuai kondisi tambalan yang akan digunakan. Sesudah pengolesan dengan dentin conditioner maka kavita arus dibilas dengan cotton pellet yang dibasahi air sebanyak 3 kali, selanjutnya dikeringkan dengan cotton pellet kering dan kavita siap ditambal.

Pengadukan

  • Satu sendok bubuk diletakkan pada papper pad, lalu dibagi menjadi dua bagian yang sama, kemudian letakkan satu tetes liquid disebelah bubuk itu.
  • Botol cairan dipegang sebentar dalam keadaan horizontal untuk mengeluarkan udara dari bagian ujungnya dan kemudian dalam posisi vertikal dikeluarkan satu tetes cairan pada papper pad. Bila perlu botol ditekan sedikit, tapi cairan jangan tertekan keluar.
  • Mula-mula cairan disebarkan dengan spatula pada suatu permukaan sebesar 1,5 cm. Pengadukan dimulai dengan mencampur setengah dari bubuk dengan cairan yang menggunakan spatula. 
  • Bubuk dicampur dengan gerakan menggulung sehingga partikel-partikel bubuk secara perlahan-lahan terbasahi tanpa tersebar.
  • Jika seluruh bubuk telah basah, bagian kedua dicampur dalam adukan tersebut setelah itu diaduk kuat sambil menjaga agar adukannya tetap berupa satu kesatuan massa.
  • Pengadukan harus selesai 20 – 30 detik, hasil adukan yang baik harus licin seperti permen karet.
  • Penambalan dapat langsung dilakukan pada cavitas tanpa preparasi terlebih dahulu, digunakan Vaseline agar tambalan tidak mudah melengket dan untuk menghaluskan.

Penambalan

  • Masukkan bahan tambaln ke dalam lubang, pit dan fissure dengan plastis filling atau carver dengan tekanan ringan.
  • Tekan dengan jari yang sudah memakai sarung tangan selama 30 detik
  • Buang bahan yang berlebih 
  • Olesi dengan Varnish tunggu 6 menit
  • Periksa gigitan kurangi bila masih ada peninggian gigit
  • Vaseline diberikan setelah penambalan dan pengurangan sisa-sisa tumpatan yang berlebih.

D. Instruksi Setelah Penambalan Gigi

Setelah selesai penambalan, maka langkah selanjutnya adalah memberikan instruksi setelah penambalan sebagai berikut:

  • Dianjurkan pasien agar tidak makan selama kurang lebih satu jam agar tambalannya mengeras dengan sempurna
  • Setelah satu jam boleh makan, tetapi untuk hari ini mengunyah menggunakan sisi rahang yang tidak ditambal
  • Hari-hari selanjutnya disarankan untuk mengunyah menggunakan kedua sisi rahang agar peredaran darah lancar, gigi terbersihkan secara alami, karena pengunyahan, dan gigi geligi menjadi lebih sehat.