Kamis, 24 Oktober 2019

Makalah Tentang Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut


TUGAS
PENDIDIKAN KESEHATAN GIGI

Dosen Pengampu : Wahyu Jati Dyah Utami S.ST, MTr.TGM

 

                        Sumber Gambar
   


Oleh :
Wahyudin
( P1337425219075 )


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
DIV ALIH JENJANG KEPERAWATAN GIGI
2019




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan normal dari anak. Masalah kesehatan mulut dapat memengaruhi perkembangan umum anak-anak, kesehatan tubuh secara umum dan juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup. Salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang terjadi pada anak-anak yaitu karies gigi. Karies dapat mengenai gigi sulung dan gigi tetap, tetapi gigi sulung lebih rentan terhadap karies karena struktur dan morfologi gigi sulung yang berbeda dari gigi tetap (Annerosa,2010)
Karies gigi masih menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi pada masyarakat Indonesia, bukan hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Pada anak usia prasekolah, pemeliharaan kesehatan gigi mereka masih bergantung kepada orangtua terutama ibu sebagai orang terdekat dengan anak. Peran orangtua terutama seorang ibu terhadap bagaimana menjaga kesehatan gigi sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung kebersihan gigi anak sehingga kesehatan gigi anak dapat terjaga dengan baik. Kesehatan gigi susu sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan gigi permanen, oleh karena itu peran serta orangtua sangat diperlukan di dalam membimbing, memberikan perhatian, memberikan pengertian, mengingatkan dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak kelak dapat memelihara kebersihan giginya (Gultom, 2009). Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin kepada anak agar mereka dapat mengetahui cara memelihara kesehatan giginya dan diharapkan orangtua juga ikut berperan mengawasi kebersihan gigi anakanaknya dengan mengajarkan cara menyikat gigi yang benar (Ghofur, 2012).
Penyikatan gigi pada anak dengan frekuensi yang tidak optimal dapat disebabkan karena anak tidak dibiasakan melakukan penyikatan gigi sejak dini oleh orang tua, sehingga anak tidak mempunyai kesadaran dan motivasi untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya, keadaan tersebut memudahkan gigi anak terkena resiko penyakit gigi dan mulut. Sebanyak 89% anak Indonesia di bawah 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut, kondisi itu akan berpengaruh pada derajat kesehatan dalam proses tumbuh kembang (Hastuti, 2010).
Oleh karena itu menyikat gigi dengan bersih dan benar harus dikembangkan terus sejak usia dini agar mereka terbiasa hidup bersih dan sehat.

B.     Tujuan
1.      Tujuan umum
Untuk melihat perubahan perilaku menyikat gigi yang baik  dan benar setelah diberkan penyuluhan dengan menggunakan media audiovisual (video mogigu)

2.      Tujua khusus
1.      Memantau kegiatan tersebut selama 7 hari pada pagi dan malam hari
2.      Melakukan evaluasi selama kegiatan
3.      Menyimpulkan penggunaan media tersebut berdasarkan teori rogers
4.      Menjelaskan aspek kognitif, psikomotorik dan bahasa dalam media tersebut.
5.      Menjelaskan pembahasan dari media audiovisual tersebut yaitu lagu Mogigu dalam Oral Health Promotion Based On Audiovisual.
  

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN


A.    Pendapat Anak Terhadap Lagu Mogigu
Pada saat ingin memutarkan lagu MOGIGU kepada anak, anak tersebut cukup antusias untuk menyaksikannya. Saat mulai menyaksikan anak tersebut memperhatikan setiap langkah-langkah dalam lagu tersebut dan saat setelah menyaksikan anak tersebut berpendapat bahwa lagu tersebut cukup bagus namun agak sulit untuk dihafalkan dikarenakan dengan durasi yang cukup panjang untuk anak-anak. Diperlukan pemutaran  video yang berulang agar anak-anak tersebut bisa memahami dengan baik.

B. Cara menggosok gigi berdasarkan lagu mogigu
Tahapan menggosok gigi yang baik dan benar menurut lagu MOGIGU sebagia berikut:
Ø  Pertama beri pasta gigi secukupnya, mulai menggosok gigi
Ø  Bagaian atas kanan dekat pipi putar-putar dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian atas kiri dekat pipi putar-putar dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian bawah kanan dekat pipi putar-putar dari ujung sampai gigi depan
Ø  Bagian bawah kiri dekat pipi putar-putar dari ujung sampai gigi depan

Ø  Bagain bagian atas kanan dekat langit-langit putar-putar dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian depan dekat langit-langit gunakan ujung sikat gigi Tarik dari arah dalam keluar
Ø  Bagian bawah kanan dekat lidah putar-putar dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian bawah depan dekat lidah gunakan ujung sikat Tarik dari arah dalam keluar
Ø  Bagian bawah kiri dekat lidah putar-putar dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian pengunyahan gigi atas kanan gosok maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian pengunyahan gigi atas kiri gosok maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian pengunyahan gigi bawah kanan gosok maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Bagian pengunyahan gigi bawah kiri gosok maju mundur dari ujung belakang sampai gigi depan
Ø  Lidah juga digosok supaya bersih gosok maju mundur dari ujung belakang sampai bagian depan

C.    Monitoring Kegiatan

Tabel Ceklis Pemantauan Anak

Tanggal
Waktu Sikat Gigi
Durasi
Dokumentasi
26 September
Pagi



Malam
<2 menit



<2 menit

27 September
Pagi



Malam
<2 menit



2 menit






28 September
Pagi



Malam
2 menit



2 menit

29 September
Pagi



Malam
2 menit



2 menit
30 September
Pagi


Malam
2 menit


2 menit
1 Oktober
Pagi


Malam
2 menit



>2 menit
2 Oktober
Pagi


Malam
2 menit


2 menit

D.    Analisa penggunaan media penyuluhan berdasarkan teori roger
Berdasarkan kegiatan pendampingan anak yang dilakukan  selama 7 hari menurut teori roger, ada 5 tahapan sebagai berikut :
1.      Kesadaran (Awarenner)
Pada hari pertama, hari dimana anak dipertontonkan lagu MOGIGU anak mulai sadar mengenai informasi baru yang diberikan, mengenai cara menyikat gigi dengan baik dan benar dari lagu tersebut dimana sebelumnya anak tersebut belum mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar, baik gerakan-gerakan yang benar pada setiap bagian bagian pada gigi maupun waktu yang tepat untuk menyikat gigi.

2.      Terlatih (Interest)
Dimana anak tersebut merasa tertarik dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut terhadap cara menyikat gigi yang baik dan benar melalui lagu MOGIGU yang diberikan dengan memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang diperagakan dalam lagu tersebut.
3.      Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini anak tersebut mulai mempertimbangkan apakah dia akan mencoba cara menyikat gigi yang baik dan benar berdasarkan hasil yang ia saksikan.

4.      Mencoba (Trial)
Pada awal mulai meniru cara meyikat gigi dengan baik dan benar berdasarkan apa yang telah ia saksikan, dimana anak tersebut pada saat menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar membuat mulutnya terasa nyaman atau dia merasa dengan cara tersebut giginya menjadi bersih maka dia melanjutkan menyikat gigi dengan cara tersebut hingga hari-hari berikutnya.
5.      Adopsi (Adoption)
Pada tahap ini anak telah merasa yakin bahwa cara menyikat gigi yang disaksikan memberikan keuntungan dengan dirinya yaitu giginya menjadi bersih, dan dia akan melakukan cara itu sebagai kebutuhan untuk dirinya.

Sehingga kesimpulan yang didapat berdasarkan teori rogers yaitu, tahap awal yang perlu dilakukan yaitu membuat sasaran menjadi tertarik atas apa yang akan kita berikan melalui media yang menarik dari hal ini lah sasaran dapan menerima maksud dan tujuan kita, sehingga sasaran akan melakukan hal yang dianjurkan malaui kesadarannya sendiri bawha itu sebagai kebutuhan untuk dirinya sendiri

E.     Analisa Aspek Dalam Peningkatan Pengetahuan

Aspek
Jenis kegiatan
Kognitif
Anak dapat memperagakan cara meyikat gigi yang baik dan benar dimana aspek kongnitif yang berperan adalah aspek pengembangan visual dan aspek pengembangan penerapan dalam kehidupan sehari-hari
Psikomotorik
Memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar. Pada kegiatan ini anak mulai melakukan respons dari yang diamati, walaupun bentuk peniruan belum spesifik dan tidak sempurna akan tetapi anak tersebut terus mencoba. Hal yang mencakup aspek prikomotorik yaitu cara yang baik dan benar.
Bahasa
Memperagakan cara menyikat gigi yang mencakup aspek Bahasa dengan keterampilan melihat dan memperagakan menyikat gigi yang baik dan benar


F.      Pembahasan Dari Hasil Yang Diperoleh Dengan Menggunakan Media Audiovisual (Oral Health Promotion Based On Audio Visual)

Peningkatan perilaku kesehatan gigi atau spesifiknya kegiatannya mengubah cara mengyikat gigi pada anak menjadi baik dan benar melalui lagu MOGIGU dengan media audiovisual sangat efektif karena Media audio visual mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Diamana media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar.
Media audio-visual sangat baik untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan anak/sasaran untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
            Pendampingan cara menggosok gigi yang baik dan benar melalui media audiovisual yang di pantau selama 7 hari sangat efektif dalam upaya peningkatan kesehatan gigi diamana dilakukan  sebagai  sarana pemeliharaan kesehatan gigi melalui sistem edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Dimana sasaran menjadi terfokus untuk membangun kebiasaan yang baik melalui pemantauaan dan pada akhirnya sasaran akan menyadari bahwa hal itu merupakan hal yang dibutuhkan oleh dirinya dan baikuntuk dirinya.

B.     Saran
         Kegiatan pendampingan seperti ini sangat diharapkan untuk terus dikembankan lagi dengan sasaran yang lebih banyak lagi.
Video lagu “Mogigu” akan lebih menarik dan mudah dipahami lagi jika durasinya tidak terlalu panjang dan diperankan dengan tokoh animasi.


  
DAFTAR PUSTAKA

Borutta, Annerosa, Maik Wagner, Susanne Kneist. 2010. Early Childhood Caries: A Multi-Factorial Disease. Jurnal OHDMBSC, 9(1): 32-38

Gultom, M., 2009, Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu-Ibu Rumah Tangga Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Balitanya, Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir, skripsi, Sumatera Utara.

Ghofur, A., 2012, Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut, Penerbit Mitra Buku, Yogyakarta.

1 komentar

  1. Agen Sbobet | Situs Bandar Bola Online Terpercaya | indocbet

    IndoCBET adalah Daftar agen sbobet Situs Bandar Bola Online Terpercaya resmi Taruhan Bola dengan lisensi indonesia

    Bergabunglah bersama indoCBET bersama kami dengan Bonus Terbesar Saat ini

    BONUS NEW MEMBER 20%
    BONUS DEPOSIT 5%
    BONUS CASHBACK 5%
    BONUS ROLLINGAN 0.5%
    BONUS REFERENSI 5%

    Tersedia Agen
    SBOBET, AMGBET, CBET

    Deposti 25ribu

    Whatsapp indocbet : 0822.8637.2298

    BalasHapus