Selasa, 29 Oktober 2019

Defenisi karies dan etiologinya


Defenisi karies dan etiologinya
1.    Pengertian Karies
Menurut Kamus Kedokteran Dorland (2010), karies gigi adalah suatu proses penghancuran setempat jaringan kalsifikasi yang dimulai pada bagian permukaan gigi melalui proses dekalsifikasi lapisan email gigi yang diikuti oleh lisis struktur organik secara ensnyzimatis sehingga terbentuk kavitas (lubang) yang bila didiamkan akan menembus email serta dentin dan dapat mengenai bangian pulpa. Lesi awal karies ada pada bagian permukaan email yang terjadi karena difusi asam. Lesi primer yang secara klinis terdeteksi dikenal sebagai white spot dan dapat dibalikkan dengan remineralisasi dan pertumbuhan kembali Kristal hidroksiapatit, suatu proses ditingkatkan dengan fluoride. Karies yang parah menghasilkan kavitas kemudian dapat berlanjut ke dentin dan ruang pulpa yang pada akhirnya menyebabkan nekrosis dan abses periapikal. (Fajerskov O dkk, 2008 kutipan Ainun Nur Arifah 2016).
Dikutip dari Wala dkk. (2012) Streptococcus mutans adalah mikroorganisme penyebab utama penyakit karies, adapun Lactobacilli dan mikroorganisme lain juga ditemukan berperan dalam perkembangan penyakit ini. Penelitian terbaru juga menyatakan bahwa ada pula peran jamur (Candida albicans) sebagai bagian dari mikroorgamisme rongga mulut yang termasuk penyebab karies.
Pemahaman kita tentang karies berubah signifikan dalam abad terakhir. Sebuah Institusi Kesehatan Nasioal di Domenick mengakui bahwa perawatan restorasi gigi tidak menghentikan proses karies dan menekankan pentingnya meningkatkan diagnosis, pencegahan dan manajemen karies pada tahap awal (karies non-kavitas). (Dornald WM, 2010 kutipan Arifah, Ainun N. 2016).
2.    Etiologi Karies
Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan serangkaian proses yang terjadi selama beberapa kurun waktu. Karies dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu adanya beberapa faktor yang menjadi penyebab terbentuknya karies. (Ozdemir D, 2014 kutipan Arifah, Ainun N. 2016).
Ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, yang digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang-tindih (Gambar 1). Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu host yang rentan, mikroorganisme, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. (Putri, Megananda H. dkk, 2009 kutipan Arifah, Ainun N. 2016).




Gambar 2.1 Skema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifactorial   yang disebabkan faktor host, agen, substrat dan waktu.(Sumber: Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta:EGC;2009)
Mekanisme terjadinya karies dapat digambarkan sebagai berikut: asidogenik dari plak bakteri memfermentasikan karbohidrat, memproduksi asam organik, termasuk laktik, formik, asetik dan propionik; asam ini akan berdifusi ke dalam email, dentin atau sementum, yang secara parsial menghancurkan kristal mineral atau carbonated hydroxyapatite. Lebih lanjut mineral yaitu kalsium dan phospat akan berdifusi dari gigi dan bila proses terus berlanjut maka akan terjadi kavitas. Proses demineralisasi dapat dikembalikan oleh kalsium dan phospat bersama fluor, berdifusi ke dalam gigi dan menghasilkan lapisan baru pada sisa-sisa Kristal yang ada pada lesi awal yang dikenal sebagai remineralisasi. Permukaan lapisan mineral yang baru ini lebih tahan terhadap asam bila dibandingkan dengan mineral carbonated hydroxyapatite pada waktu awal. Proses demineralisasi dan remineralisasi pada umumnya sering terjadi berulang-ulang setiap hari. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kavitas atau adanya proses perbaikan. (Kidd Edwina dkk, 2012 kutipan Arifah, Ainun N. 2016).