Jumat, 15 November 2019

Bahan Tambalan Komposite (Makalah)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh, 
     Segala puji bagi Allah, Sang Maha Pencipta dan Pengatur Alam Semesta, berkat Rahmat dan Ridho-Nya, alhamdulillah kami mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "BAHAN TAMBALAN KOMPOSITE” sebagai bahan tugas Mahasiswa/i DIII Kep Gigi.
     Meskipun dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang kami alami, namun karena semangat kami, serta kerjasama kami dalam hal ini sehingga kami mampu menyelesaikannya.
     Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalahini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangunakan kami terima dengan baik. Kami berharap melalui makalah ini pembaca dapat lebih tahu dan memahami tentang bahan tambalan komposite dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Sekian dan terima kasih.



                                                                                                                                 Penyusun, 


                                                                                                                                 Kelompok 2 

DAFTAR ISI

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 

BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
B. Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
C. Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 

BAB II PEMBAHASAN
A. Bahan Resin Komposite. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
B. Bahan Restorasi Resin Komposite 
     1. Komposisi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
     2. Sifat-sifat Resin Komposite. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
     3. Indikasi dan Kontra indikasi penggunaan Composite. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
     4. Kelebihan dan kekurangan bahan tambal Composite. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
     5. Cara Aktivasi bahan tambalan Composite. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
     6. Finishing dan Polishing. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 

DAFTAR PUSTAKA 




 BAB I
PENDAHULUAN 

A. LATAR BELAKANG
       
          Pengetahuan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk perbaiki gigi geligi yang hilang atau rusak sudah mulai dikenal dan dicoba sejak dahulu kala, sebagai contoh orang-orang Phoians dan Etruscans telah menggunakan Old bands dan Wires’ untuk mengkonstruksi suatu gigi tiruan yang dipakai menggantikan gigi-gigi mereka yang hilang. Sedangkan untuk memperbaiki gigi-gigi yang telah rusak digunakan bahan dari Gold foil. Perkembangan ilmu kedokteran gigi yang lebih maju dimulai sejak tahun 1728 yaitu pada waktu Fauchard memperkenalkan beberapa type dan cara untuk memperbaiki gigi-gigi termasuk metode-metode untuk pembuatan konstruksi gigi tiruan dari bahan gading.
           Seiring dengan perkembangan zaman estetika dalam bidang kedokteran gigi sudah menjadi tuntutan pasien dan dalam survei didapatkan bahwa perilaku praktek dokter gigi menunjukkan adanya pergeseran dari restorasi gigi oleh kerusakan karies kearah perawatan estetik. Hal ini disebabkan banyaknya produsen material gigi yang menawarkan kelebihan-kelebihan suatu macam produk material dibandingkan yang lain dengan berbagai macam-macam bahan tambalan gigi. Salah satu pekerjaan di bidang kedokteran gigi yang banyak membutuhkan beragam material cetak adalah pada tindakan klinik restoratif. Kepuasan pasien terhadap hasil tindakan restorasi terutama ditentukan penilaian estetik oleh pasien serta harga yang terjangkau.
           Hal ini tentunya sangat tergantung pada kualitas bahan yang akan digunakan oleh dokter gigi yang bersangkutan. Bahan-bahan kedokteran gigi adalah bahan yang digunakan untuk menggantikan jaringan di dalam rongga mulut yang mengalami kerusakan.

Syarat-syarat bahan bahan kedokteran gigi adalah:


  1. Bahan tidak mengiritasi jaringan rongga mulut dan dapat diterima pasien.
  2. Dapat melekat erat pada jaringan gigi
  3. Dapat menutup kavitas dengan baik
  4. Mudah di manipulasi 
  5. Estetik baik (bentuk dan warnanya)
  6. Dapat menerima beban kunyah dan gesekan
  7. Ekspansi dan kontraksi dapat diterima oleh gigi. 

Adapun hal-hal yang harus dihindari dalam pemilihan penggunaan bahan-bahan kedokteran gigi:
  1. Larut dalam saliva
  2. Mudah menghantarkan panas atau dingin
  3. Mudah hilang atau hancur dalam proses penguyahan
  4. Mengiritasi jaringan rongga mulut
  5. Perubahan volume yang signifikan
Adapun beberapa jenis bahan-bahan kedokteran gigi, antara lain:

  1. Bahan Restorasi/Restorative Materialsa. 
          a. Metal
    • Amalgam 
    • Gold/Emas
    • Cobalt Chrom Alloy
           b. Cement 
    • Zinc OxydeEugenol Cement
    • Zinc Phosphate Cement 
    • Glass Ionomer Cement
    • Acrylic Resin Cement 
           c. Composite
           d. Acrylic Resin
           e. Porcelin
           f. Gutta Percha 


    2.   Material Lain 
            a. Bahan cetak (Impression Plaster) 
            b. Dental Plaster 
            c. Dental Stone 
            d. Improved Stone 
            e. Waxes 
            f. Abrasive dan Polishing Agent

            Dari beberapa jenis-jenis bahan tambalan yang dipergunakan dalam kedookteran gigi. Pada kesempatan ini, berikut dalam makalah ini akan kami bahas mengenai bahan tambalan Composite untuk tambalan gigi karies maupun kepentingan estetik yang banyak digunakan dalam kedokteran gigi.


B. RUMUSAN MASALAH 

  1. Bagaiamana asal mula Composite mulai dipergunakan didalam kedokteran gigi sabagai bahan tambalan ?
  2. Apa itu Composite ? 
  3. Apa saja jenis-jenis Composite ? 
  4. Bagaimana Sifat Composite dalam gigi ? 
  5. Apa saja kekurangan dan kelebihan menggunakan tambalan jenis Composite ini ?
  6. Bagaimana cara manipulasi Composite untuk pemberian tambalan pada Caries gigi ? 
C. TUJUAN 
  1. Agar Mahasiswa dapat memahami asal muasal mulai digunakannya bahan tambal Composite dalam lingkup kedokteran gigi 
  2. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tambalan Composite 
  3. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis dari tambalan Composite 
  4. Agar Mahasiswa tahu sifat darai bahan tambal composite yang sekarang banyak digunakan 
  5. Diharapkan Mahasiwa dapat mengetahui dan mengerti apa saja kelebihan dan kekurangan dari bahan tambal Composite 
  6. Diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui, memahami dan menjelaskan bagaimana cara penggunaan/aplikasi dengan bahan tambal composite 


BAB II
PEMBAHASAN

A. RESIN KOMPOSITE

               Bahan resin komposit diperkenalkan dalam profesi kedokteran gigi pada awal tahun 1960. Resin komposit digunakan untuk menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasi warna dan kontur gigi, serta menambah estetis. Bahan resin komposit sudah sangat luas digunakan di bidang kedokteran gigi sebagai bahan tumpatan yang mementingkan estetik (restorative esthetic material). Pada umumnya resin komposit yang dipasarkan adalah bahan universal yang berarti dapat digunakan untuk restorasi gigi anterior maupun posterior. Pada akhir tahun 1996 diperkenalkan resin komposit packable atau resin komposit condensable. Resin komposit packable merupakan resin komposit dengan viskositas yang tinggi. Resin komposit packable direkomendasikan untuk restorasi klas I, II dan MOD.
          Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara umum mengacu pada penambahan polimer yang digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga akhirnya dapat mengembalikan fungsinya.

Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen utama yaitu resin matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling. Resin komposit termasuk bahan tumpatan langsung yang sewarna dengan gigi. Resin komposit digunakan untuk menggati struktur gigi yang hilang, memodifikasi warna gigi dan kontur sehingga menambah estetika wajah.

B. BAHAN RESTORASI RESIN KOMPOSITE

         Istilah bahan komposit mengacu pada kombinasi tiga dimensi dari sekurang-kurangnya dua bahan kimia yang berbeda dengan satu komponen pemisah yang nyata diantara keduanya. Bila konstruksi tepat, kombinasi ini akan memberikan kekuatan yang tidak dapat diperoleh bila hanya digunakan satu komponen saja. Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan matriks resin yang di dalamnya ditambahkan pasi anorganik (quartz, partikel silica koloidal) sedemikian rupa sehingga sifat-sifat matriksnya ditingkatkan.

1. Komposisi

a. Resin Komposite sebagai bahan restorasi resin Komposite
            Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan. Suatu bahan coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukan untuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon). Komponen-komponen tersebut diantaranya: 

  1. Resin Matriks 
  2. Partikel bahan pengisi 
  3. Bahan pengikat 
b. Resin Komposite sebagai bahan tambalan
     
     Resin komposit mempunyai komposisi sebagai berikut: 
  1. Bahan utama/Matriks resin 
  2. Filler 
  3. Coupling agent 
  4. Penghambat polimerisasi
  5. Penyerap UV 
  6. Opacifier 
  7. Pigmen warna

2. Sifat-sifat Resin Komposite

Sama halnya dengan bahan restorasi kedokteran gigi yang lain, resin komposit juga memiliki sifat. Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit, antara lain:

1. Sifat Fisik

Memiliki nilai estetik yang baik sehingga nyaman digunakan pada gigi anterior. Selain itu juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik permukaan juga menjadi pertimbangan dalam penggunaan bahan ini. Sifat-sifat fisik tersebut diantaranya: 

Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna yang disebabkan oleh oksidasi tetapi                sensitive pada penodaan, memiliki warna visual (shading) dan translusensi yang dapat menyerupai struktur gigi, sehingga dapat menyesuaikan dengan warna email dan dentin. 

Strength 
Tensile dan compressive strength resin komposit ini lebih rendah dari amalgam, hal ini memungkinkan bahan ini digunakan untuk pembuatan restorasi pada pembuatan insisal. 

Setting 
Dari aspek klinis setting komposit ini terjadi selama 20-60 detik sedikitnya waktu yang diperlukan setelah penyinaran. Sedangkan pada bahan yang diaktifkan secara kimia memerlukan setting time 30 detik selama pengadukan. 

2. Sifat Mekanis

Merupakan faktor yang penting terhadap kemampuan bahan ini bertahan pada kavitas. Sifat ini juga harus menjamin bahan tambalan berfungsi secara efektif, aman dan tahan untuk jangka waktu tertentu. Sifat-sifat yang mendukung bahan resin komposit diantaranya yaitu : 

Adhesi 
Disebabkan adanya gaya tarik – menarik yang timbul antara kedua benda tersebut. Resin komposit tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara. Pertama dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa. Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan antara dentin dan resin komposit dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan resin komposit tersebut (dentin bonding agent). 

Kekuatan dan keausan
Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan resin akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal. Akan tetapi memiliki derajat keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih cepat hilang sehingga akhirnya filler lepas. 

3. Sifat Khemis

Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Polimerisasi adalah serangkaian reaksi kimia dimana molekul makro, atau polimer dibentuk dari sejumlah molekul – molekul yang disebut monomer.


3. Indikasi dan Kontra indikasi penggunaan Composite 

    a.  Indikasi: 
  • Resin Preventive pada pit dan fissure 
  • Restorasi pada tempat-tempat yang memerlukan estetika 
  • Restorasi pada pasien yang mengalami alergi atau sensitivitas terhadap logam 
  • Sebagai prosedur estetis tambahan 
  • Perriodontal splinting 
  • Lesi interproksimal (klass III) pada gigi anterior 
     b.  Kontra indikasi: 
  • Tekanan oklusal yang besar 
  • Tempat atau area yang diisolasi 
  • Pasien dengan alergi atau sensitivitas terhadap material komposite. 

4. Kelebihan dan kekurangan bahan tambal Composite 

a.   Kelebihan penggunaan resin kompositel, antara lain: 
  • Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi. 
  • Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman. 
  • Tidak mengandung merkuri. 
  • Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis. 
  • Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam (Anusavice, 2003). 

 b.   Kekurangan penggunaan resin komposite, antara lain: 
  • Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan gigitan pada bagian posterior. 
  • Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil antara gigi dan bahan tambalan. 
  • Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar. 
  • Lebih cepat aus dibanding amalgam. 
  • Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit. 
  • Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi karies baru. 
  • Memerlukan ketrampilan serta biaya tinggi (Anusavice, 2003 

5.   Cara Aktivasi bahan tambalan Composite 

Cara aktivasi dari resin komposit dapat dibagi dua yaitu dengan cara aktivasi secara khemis dan aktivasi mempergunakan cahaya. 

a.   Aktivasi secara khemis 
   Produk yang diaktivasi secara khemis terdiri dari dua pasta, satu yang mengandung benzoyl peroxide (BP) initiator dan yang satu lagi mengandung aktivator aromatic amine tertier. Sewaktu aktivasi, rantai –O–O– putus dan elektron terbelah diantara kedua molekul oksigen (O) seperti terlihat pada gambar 6. Pasta katalis dan base diletakkan di atas mixing pad dan diaduk dengan menggunakan instrument plastis selama 30 detik. Dengan pengadukan tersebut, amine akan bereaksi dengan BP untuk membentuk radikal bebas dan polimerisasi dimulai. Adonan yang telah siap diaduk kemudian dimasukkan ke dalam kavitas dengan menggunakan instrument plastis atau syringe. 

b.    Aktivasi mempergunakan 
      cahaya Sistem aktivasi menggunakan cahaya pertama kali diformulasikan untuk sinar ultraviolet (UV) membentuk radikal bebas. Pada masa kini, komposit yang menggunakan curing sinar UV telah digantikan dengan sistem aktivasi sinar tampak biru yang telah diperbaiki kedalaman curing, masa kerja terkontrol, dan berbagai kebaikan lainnya. Disebabkan kebaikan ini, komposit yang menggunakan aktivasi sinar tampak biru lebih banyak digunakan dibanding material yang diaktivasi secara khemis. 

Komposit yang menggunakan aktivasi dari sinar ini terdiri dari pasta tunggal yang diletakkan dalam syringe tahan cahaya. Pasta ini mengandung photosensitizer, Camphorquinone (CQ) dengan panjang gelombang diantara 400-500 nm dan amine yang menginisiasi pembentukan radikal bebas. Bila bahan ini, terkontaminasi sinar tampak biru (visible blue light, panjang gelombang ~468nm) memproduksi fase eksitasi dari photosensitizer, dimana akan bereaksi dengan amine untuk membentuk radikal bebas sehingga terjadi polimerisasi lanjutan. 

Working time bagi komposit tipe ini juga tergantung pada operator. Pasta hanya dikeluarkan dari tube pada saat ingin digunakan karena terkena sinar pada pasta dapat menginisiasi polimerisasi. Pasta diisi kedalam kavitas, disinar dengan sinar biru dan terjadi polimerisasi sehingga bahan resin mengeras. Camphorquinone (CQ) menyerap sinar tampak biru dan membentuk fase eksitasi dengan melepaskan elektron seperti amine (dimetyhlaminoethyl methacrylate [DMAEMA]). Setelah diaktivasi, CQ memisahkan atom hidrogen daripada karbon-α yang bertentangan dengan grup amine dan hasilnya adalah amine dan radikal bebas CQ. Radikal bebas CQ ini sudah bersedia untuk diaktivasi. 


6.  Finishing dan Polishing

Finishing dapat dilakukan 5 menit setelah dicuring. Finishing dilakukan dengan menggunakan pisau atau diamond stone. Finishing yang terakhir dapat dilakukan dengan mengunakan karet abrasif atau rubber cup dan disertai pasta pemolis atau disk aluminium oksida. 


BAB III
PENUTUP

A.  KESIMPULAN

      Tambalan komposit merupakan campuran bahan kuarsa dengan resin yang menghasil kantambalan yang berwarna sepertigigi, bahkan dapat meniru warna transparan email.dengan segala kelebihan dari tambalan ini sehingga banyak diminati sebagai tambalan estetik namun tak lupa pula bahwasanya juga memiliki kekurangan. Selain itu, tambalan ini juga dapat digunakan pada bahan tambalan seperti pada gigi anterior dan posterior (direct dan inlay), dapat pula digunakan ebagai Veneer mahkota logam dan jembatan (Prosthodontic resin), sebagai pasak, sebagai semen pada orthodontic brackets, Maryland bridges, ceramic crown, inlay, onlay, pit dan fissure sealent, dan dapat juga digunakan untuk memperbaiki restorasi porselen yang rusak. 

B.  SARAN
         Untuk pembaca diharapkan dalam membaca makalahini dapat lebih tahu dan memahami tentang tambalan komposit ini sehingga pemahaman itu dapat diinformasikan kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk dirisendiri dan dilingkungan. Selain itu penulis mengharapkan saran yang membangun yang dapat menjadi motivasi dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis seperti makalah ini. Sekian dan Terima Kasih. 


 DAFTAR PUSTAKA

  1. Anusavice, Kenneth J. Phillips: Buku Ajar IlmuBahanKedokteran Gigi, Edisi 10. 2003. Jakarta: EGC. 
  2. Baum, Lloyd dkk. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi, alih bahasa, Rasinta Tarigan Edisi 3. 1997. Jakarta: EGC. 
  3. Cabe FJ, Walls AWG. Applied Dental Materials. 9th ed. USA : Blackwell Scientific Publications, 1984 
  4. Phillips, Kenneth J. Anusavice. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10 ed. Jakarta : EGC, 2003. 
  5. Powers JM, Sakaguchi RL. CRAIGS’S Restorative Dental Materials. 12th ed. Missouri : Evolve, 2003